Berkebun Mini
Awalnya dari keinginan untuk memanfaatkan halaman rumah yang ada dan mencoba untuk menaman beberapa jenis sayur yang memang digemari, hitung-hitung belajar.
Sama seperti saat kami hendak membuat “kreasi” (baca: prakarya), kami diskusikan apa saja yang hendak kami tanam. Kemudian kami data bahan serta perlengkapan yang kami perlukan. Akhirnya siap dengan daftar:
1. Pot plastik ukurang sedang
2. Sekop kecil
3. Tanah humus (tanah yang sudah dicampur dengan pupuk kandang dll)
4. Spray kecil (untu menyemprot tanah dan benih)
5. Bibit tanaman
6. Dan pupuk urea serta
7. Obat anti hama
Perburuan bahan dan perlengkapan pun kami mulai, diawali dengan membeli pot, bibit tanaman (untuk kebun mini perdana ini kami pilih bibit cabe rawit, seledri, bayam merah dan pok-coy), sampai membeli satu karung tanah humus (kami beli di penjual tanaman hias).
Sore harinya, saat terik matahari lebih bersahabat (memang kami cari waktu yang tepat, menjelang sore) sekitar jam 3.30 sore, kami memulai proyek kecil kami. Bersama-sama kami memeriksa pot, apakah jumlah lubang yang terbuka sudah memadai atau perlu ditambah (kadang-kadang lubang pada pot plastic , belum sepenuhnya terbuka). Setelaha selesai, Farhan mengajukan diri untuk mengisi pot. Saat mengisi pot, kami menjelaskan bagaimana cara mengisi mengambil tanah dari karung, cara mengisi pot dan dan menjelaskan apa saja kandungan pada tanah humus ini.
Selesai mengisi pot, kami lanjukan dengan menyusun posisi pot yang (tidak langsung terkena matahari, karena masih bibit) dan berikutnya menebar benih. Tidak lupa kami tempelkan sticker kecil yang sudah ditulis nama tanaman dan tanggal tanam. Kegiatan kami akhiri dengan menyiram tananam.
Hari-hari berikutnya, Farhan yang bertugas untuk menyiram tanaman pada pagi dan sore hari. Hari ini tepat 2 (dua) minggu ditanam, dan bibit yang kecil sudah tumbuh menjadi tanaman sayur yang kecil mungil…
----------------- end of document ---------------
